Selasa, 21 Desember 2010

Mengapakah ALLAH mengijinkan Penderitaan ?

Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
Keluaran 3:7

Di mana ALLAH ketika kita mengalami penderitaan ? Jika DIA baik dan penuh belas kasihan, mengapa kehidupan kita sedemikian tragis ? Apakah DIA telah kehilangan  kendali ? atau jika DIA tetap memegang kendali , apa yang sebenarnya yang ingin DIA lakukan bagi saya dan orang lain ?
   Sebagian orang memilih untuk menyangkal keberadaan ALLAH karena mereka tidak dapat membayangkan ALLAH seperti apa yang tega yang mengizinkan penderitaan seperti itu, sebagian orang percaya bahwa ALLAH itu  sebenarnya ada, tetapi mereka tidak perduli dengan-Nya lagipula  mereka tidak berpikir bahwa ALLAH itu baik.
Bayangkan dunia tanpa penderitaan, seperti apa bentuknya ? Tak ada sakit kepala, sakit punggung,sakit perut,sakit tenggorokan atau tidak merasa sakit ketika kena palu yang meleset, tdk mengenai paku tapi kena jempol. Ketahuilah rasa sakit memiliki tujuan yang baik yang menyatakan bahwa ada sesuatu yang menyerang tubuh kita, dan
Demikian cara ALLAH :  

UNTUK MEMPERINGATKAN kita  bahwa :
  1. Ada sesuatu yang tidak beres di dunia ini
  2. Ada sesuatu yang tidak beres dengan ciptaan ALLAH
  3. Ada sesuatu yang tidak beres  dengan diri saya

UNTUK MEMIMPIN KITA
Ketika seorang menolak ALLAH maka penderitaan menjadi kambing hitam. Namun adanya penderitaan juga mendapat penghargaan  ketika orang menggambarkan apa yang mengarahkannya kembali hidup mereka, menolong mereka untuk melihat hidup dengan lebih jelas yang membuat hubungan mereka dengan ALLAH semakin erat…”cukuplah kasih karunia-KU bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah  kuasa-KU menjadi sempurna < 2 Korintus 12 : 9 > 

UNTUK MEMBENTUK KITA :
istilah No Pain No Gain <tidak hasil tanpa usaha>, kita menyambut penderitaan dengan sukacita karena kita yakin dan percaya bahwa ALLAH mampu akan melakukan/menyelesaikan masalah kita dan bagi kemulian-NYA melalui penderitaan yang kita alami sekaligus membuktikan bahwa DIA selalu beserta kita  ..biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak  kekurangan  suatu  apapun <Yak 1:4>

UNTUK MEMPERSATUKAN KITA:
  1. Penderitaan mendorong kita untuk melihat kebutuhan orang orang percaya lainnya, yang sedang mengalami penderitaan yang pernah kita alami
  2. Penderitaan menolong kita untuk memenuhi kebutuhan orang lain seperti halnya kita yang mengizinkan Kritus hidup melalui kita
 Jesus  is   Lord

Rabu, 15 Desember 2010

Bahagia di Tengah Ujian

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Yakobus 1 : 2 – 4

Mungkin kita akan bertanya-tanya bagaimanakah kita bisa berbahagia kalau bisnis macet, bahkan sedang bangkrut, masalah  rumah  tangga yang pelik, mengalami sakit penyakit yg tak kunjung sembuh, atau anak-anak muda sedang  mengalami   putus   hubungan dengan pacar.
Dengan akal manusia sangat sulit bahkan tidak mungkin kita bisa berbahagia kalau keadaan kita seperti tersebut diatas, namun kita belajar dari rasul Yakobus yang memberikan tiga kunci untuk mengubah pencobaan   menjadi   berkemenangan.
      1. Sikap yang Optimis :
Memiliki sikap optimis adalah cara ampuh untuk mengubah pencobaan menjadi kemenangan , dunia ini bukanlah Taman Bermain, namun tempat pergumulan dengan pelbagai persoalan yang datang silih berganti, dan dunia ini tidak tepat bagi orang-orang yang mengharapkan segala sesuatu serba mudah. Ingat 12 pengintai Israel, dimana 10 orang pesimis dan 2 orang < Kaleb dan Yosua > yang optimis, akhirnya mereka menang karena ada dua orang yang optimis.
Orang optimis melihat kesempatan di dalam kesempitan, orang pesimis melihat kesempitan  di dalam kesempatan, dua memandang bunga mawar, orang pesimis melihat duri yang tajam mengitari bunga mawar, orang optimis melihat mawar indah walau ditengah duri , dengan kata lain sikap dan cara pandang kitalah  yang menentukan cara menyelesaikannya
  1. Pikiran yang Mengerti
Ayat diatas menyebutkan :..”ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun”. Orang yang beriman sejati harus tahu bahwa iman haruslah teruji. Kita sering bertanya-tanya mengapa ALLAH seringkali mengijinkan ujian dating kepada kita, kewtahuilah bahwa ALLAH tidak pernah mencobai kita  < Yakobus 1:13..apabila kamu dicobai janganlah ia berkata pencobaan inik datangnya dari ALLAH, sebab ALLAH tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan IA sendiri tidak pernah mencobai siapapun” >
Kita diuji agar nilai kita menjadi naik, namun jika baja dibuat menjadi tapal kuda maka harganya tidak semahal jarum menjahit dan tidak semahal arloji dan seterusnya, proses tersebut meningkatkan level kita, jadi kita harus mengerti persoalan yang dating kepada kita jika kita mengerti maka mintalah HIKMAT dari ALLAH
  1. Hati yang Percaya
Marilah kita menjaga Hati agar kita tidak meragukan kasih dan pemeliharaan ALLAH atas kita, sebab jika kita bimbang, kita jatuh kedalam dosa.
Dalam kehidupan ini  tidak jarang kita juga merasakan kebimbangan dan kekhawatiran. Khawatir = merimnao<Yunani> artinya  ditarik  dari  dua arah yakni kepada Pengharapan dan kepada Ketakutan yg membuat  kita  tercekik  tidak  bisa berbuat apa-apa. Yakinlah  bahwa  ALLAH  selalu beserta  kita   < Imanuel > 

Jesus  is  Lord

 

Rabu, 08 Desember 2010

Ajarlah Kami Berdoa

Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
LUKAS  11 : 1

Ayat diatas ini dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya mengandung arti penting bagi kehidupan kita sebagai orang percaya.
Kalau murid Yesus bisa bertanya seperti diatas, apakah terlintas dipikiran kita seperti itu, murid-murid Yesus bukanlah anak-anak, melainkan orang dewasa.
Mungkin kita berpikir kalau kita bertanya seperti hal tsb diatas akan sangat memalukan, tetapi murid-murid  Yesus bertanya justru ditengah kerumunan orang banyak, mereka  tidak menghiraukan hal itu.. Disamping itu, kita juga merasa heran mengapa Tuhan sepertinya tanpa pikir panjang atau mempertimbangkan  sedikitpun, langsung saja mengabulkan permohonan mereka dengan mengajarkan “ Doa Bapa Kami “ yang terkenal itu

Sebenarnya jawaban yang diperoleh dari pertanyaan diatas sangat sederhana, adalah baik murid dan Tuhan Yesus sendiri menganggap bahwa DOA itu sebagai hal yang penting bagi hidup dan kehidupan sebagai orang percaya, oleh karena itu murid tersebut tidak malu-malu  untuk diajar oleh Tuhan, dengan kata lain kalau kita malu bertanya bagaimana cara berdoa berarti kita belum menganggap bahwa DOA adalah penting bagi hidup dan kehidupan orang percaya. Ditegaskan bahwa Doa adalah  nafas bagi kehidupan manusia, kapan kita berhenti berdoa berarti saat itu berhenti bernafas

Mengapa murid-murid lari meninggalkan Yesus ketika DIA ditangkap dan Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali,  kuncinya adalah karena ketika Yesus pergi  berdoa di taman Getsemani seorang diri, seharusnya  mereka  berjaga - jaga serta  ikut  berdoa  namun  mereka  lengah dan tertidur pulas.

Bangunlah hubungan yang intim dengan Bapa sorgawi secara kontinyu, agar kita tidak terlena ataupun lengah atau meninggalkan Dia bahkan menyangkal-Nya 

Jesus is Lord

Kunjungi //rdhkrikhoff.wordpress.com


Senin, 06 Desember 2010

Sepatu Usang Pembawa Maut

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?
 Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Matius 16 : 26

Di Hongkong pernah terjadi peristiwa tragis dimana ada seorang bocah laki laki berusia 12 tahun  sedang bermain main bersama teman temannya. Tidak tahu bagaimana sepatu yang sudah usang tua yang di taruh di atas rumput,  terjatuh kedalam sungai yang cukup dalam dan airnya deras. Anak yang baru belajar berenang, tanpa pikir panjang langsung terjun untuk mengambil sepatunya, siapa yang tahu kalau sungai itu cukup dalam dan arusnya saat itu sangat deras, akhirnya menyeret tubuh yang tidak berdaya, sehingga terhanyut, walau ia berusaha menyelamatkan dirinya,  hanya bisa berteriak,walau  anak anak mendengar suaranya tetapi tidak berani menolong. Dalam keadaan gawat, seruan dan keributan  di dengar orang yang lewat lalu memberi pertolongan, meskipun anak tersebut bisa dikeluarkan dari sungai , namun nyawanya sudah tidak  bisa tertolong.
Keluarga korban yang dikabarkan berdatangan dengan tangisan pilu, banyak orang merasa iba dan ikut meneteskan air mata melihat keluarga yang berduka.
Ada yang menghibur, ada pula yang menyalahkan dan mengatakan anak itu bodoh, yang mau menukar nyawanya hanya karena sepatu yang usang itu.

Sebenarnya jika dipikir secara baik, bukankah banyak sekali orang-orang di dunia ini tidak kalah bodohnya dengan si anak ini. Mereka yang hidup di dunia ini dengan penuh dosa, hanya memikirkan kenikmatan hidup dalam nafsu kedagingan yang sifatnya hanya sesaat, tapi tidak terpikir akan hal-hal yang berkaitan dengan akhir daripada jiwa dan rohnya di abadian kelak.
Banyak anak-anak muda yang mau meninggalkan / menggantikan jaminan keselamatan yang disediakan Yesus Kristus  karena menikah dengan seseorang yang tidak mengenal kebenaran, begitu pula, karena ingin memperoleh jabatan, pangkat atau pekerjaan yang sifatnya sementara maka keselamatan abadi yang tak ternilai itu dicampakkan. Bukankah peristiwa diatas sebenarnya seringkali kita melihatnya, banyak terjadi di sekeliling kita ?

Jesus is Lord

Kunjungi //rdhkrikhoff.wordpress.com


Minggu, 05 Desember 2010

Darimanakah Asalnya Perselisihan ?


Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai
Yang Mahatinggi !
Yesaya 14 : 13, 14

Ayat tersebut diatas adalah pernyataan yang penuh kesombongan dari Lucifer mantan penghulu malaikat ALLAH masuk kedalam hatinya. Dia adalah salah satu malaikat penjaga tahta ALLAH sendiri, memimpin penyembahan di surga,paling cantik, paling berhikmat, tetapi ia mengejar ambisinya yang egois.

Engkau di taman Eden, yaitu taman ALLAH penuh segala batu permata yang berharga :
Yaspis merah,krisolit  dan yaspis hijau, permata  pirus, krisopras, dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu.
KU berikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus ALLAH engkau berada dan berjalan di tengah-tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.
Engkau  tak  bercela  di dalam  tingkah  lakumu  sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu < Yehezkiel 28 : 13-15  >

Kesombongan adalah akar perselisihan yang dapat didefinisikan mementingkan diri sendiri, tidak perduli dengan orang lain, berawal dari si iblis, dengan demikian siapapun yang memiliki sifat ini harus segera sadar bahwa anda sudah berada dibawah pengaruh si iblis yang yang  merampas karakter ALLAH yaitu kasih dan kerendahan hati.

Yesus berkata :,…”AKU melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit “ < Lukas 10:18>

Jika anda memiliki otoritas atas musuh didalam rumah tangga, market place, atau pelayanan anda, posisi itu akan diturunkan bila anda membiarkan perselisihan menguasai anda.

Jesus is Lord

Kunjungi  //rdhkrikhoff.wordpress.com    

Jumat, 03 Desember 2010

P u j i a n


Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya.
Amsal 27 : 21

Pujian menguji seseorang, sama seperti suhu panas yang tinggi menguji logam. Bagaimanakah   reaksi  anda terhadap pujian ? Apakah anda berusaha  untuk mengejarnya ?  Atau  anda   akan   bekerja  lebih  keras  setelah  anda  mendapat  pujian ? 
Sikap  anda  terhadap  pujian menunjukkan  karakter anda. Orang – orang dengan integritas  tinggi  tidak digoyahkan  oleh  pujian. Mereka  tetap   kokoh terhadap keyakinan  yang ada dalam diri mereka, dan mereka akan melakukan apa yang seharusnya  mereka  lakukan, tak  peduli  apakah  untuk hal itu  mereka menerima pujian atau  tidak.
Rasul   Petrus   mendaftarkan 5 (lima)  unsur   pokok  yang harus  menjadi  karateristik setiap  orang   percaya.

  1. Harmoni    mengejar  tujuan  yang  sama
  2. Simpati    bersikap  responsif   terhadap   orang   lain
  3. Kasih memandang  serta   memperlakukan satu  dengan  yang  lain  sebagai sesama   saudara
  4. Belas   kasihan    peka   dan  penuh   kepedulian
  5. Kerendahan hati -  saling membesarkan hati serta ikut bersuka cita atas keberhasilan   orang   lain

Kelima   kualitas   diatas   merupakan  kunci   utama   untuk  dapat  melakukan  tugas anda    untuk   melayani  dibidang   apapun   dengan   efektif.
Landaskanlah   pilihan   anda   atas   dasar  keyakinan yang   teguh   bahwa  dalam hal apapun  anda   melakukan   segala   sesuatu  semua  hanya  dan  untuk hormat, pujian demi  kemuliaan  nama   Tuhan  Yesus Kristus..

Jesus is Lord

Kunjungi //rdhkrikhoff.wordpress.com



Kamis, 02 Desember 2010

Fitnah

Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
 Imamat 19:16

Ada sebuah fabel ( kisah binatang ) dari bangsa Persia tentang seekor ayam betina, seekor tikus dan seekor kelinci yang hidup bersama di sebuah rumah kecil. Mereka hidup bahagia dan puas karena mereka saling membagi perkerjaan. Kelinci memasak makanan, Ayam mencari kayu bakar di hutan, Tikus mencari air dari sungai kecil. Masing-masing melakukan tugasnya dengan setia dan puas.
Tetapi suatu hari ketika ayam itu sedang pergi ke hutan mencari kayu bakar, seekor burung gagak yang suka mencampuri urusan bertanya kepadanya apa yang sedang dia kerjakan, ayam  memberitahu kalau sedang mencari kayu bakar, gagak itu menfitnah ayam betina bahwa pekerjaannya paling berat dan bahwa kelinci dan tikus memanfaatkannya. Meskipun ayam mencoba menepis kata-kata fitnah itu, namun kata-kata itu menghantui pikirannya. Ketika sampai dirumah dengan beban kayu bakar dipunggungnya, dia berkotek, “ Ternyata saya melakukan tugas yang paling berat. Kita harus tukar pekerjaan “ 
Kita tahu saat rasa ketidakpuasan itu cepat sekali menyebar. Dengan segera kelinci dan tikus pun merasakan bahwa pekerjaan merekalah yang paling berat. Mereka setuju bertukar pekerjaan : tikus memasak, kelinci mencari kayu bakar, dan ayam mencari air.
Ketika kelinci melompat-lompat ke hutan mencari kayu , seekor rubah membuntuti, menerkam dan memakannya, ayam sedang mengambil air dengan ember tetapi arus air begitu kuat menariknya sehingga tenggelam, tikus sedang duduk ditepi panci sop, kehilangan keseimbangan dan jatuh. Itulah  kisah fitnah yang bukan hanya kehilangan kebahagiaan tetapi juga nyawa mereka.
Janganlah mudah termakan fitnah, apalagi membuat dan menyebar fitnah

Jesus is Lord 
 
kunjungi //rdhkrikhoff.wordpress.com