Rabu, 08 Desember 2010

Ajarlah Kami Berdoa

Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
LUKAS  11 : 1

Ayat diatas ini dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya mengandung arti penting bagi kehidupan kita sebagai orang percaya.
Kalau murid Yesus bisa bertanya seperti diatas, apakah terlintas dipikiran kita seperti itu, murid-murid Yesus bukanlah anak-anak, melainkan orang dewasa.
Mungkin kita berpikir kalau kita bertanya seperti hal tsb diatas akan sangat memalukan, tetapi murid-murid  Yesus bertanya justru ditengah kerumunan orang banyak, mereka  tidak menghiraukan hal itu.. Disamping itu, kita juga merasa heran mengapa Tuhan sepertinya tanpa pikir panjang atau mempertimbangkan  sedikitpun, langsung saja mengabulkan permohonan mereka dengan mengajarkan “ Doa Bapa Kami “ yang terkenal itu

Sebenarnya jawaban yang diperoleh dari pertanyaan diatas sangat sederhana, adalah baik murid dan Tuhan Yesus sendiri menganggap bahwa DOA itu sebagai hal yang penting bagi hidup dan kehidupan sebagai orang percaya, oleh karena itu murid tersebut tidak malu-malu  untuk diajar oleh Tuhan, dengan kata lain kalau kita malu bertanya bagaimana cara berdoa berarti kita belum menganggap bahwa DOA adalah penting bagi hidup dan kehidupan orang percaya. Ditegaskan bahwa Doa adalah  nafas bagi kehidupan manusia, kapan kita berhenti berdoa berarti saat itu berhenti bernafas

Mengapa murid-murid lari meninggalkan Yesus ketika DIA ditangkap dan Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali,  kuncinya adalah karena ketika Yesus pergi  berdoa di taman Getsemani seorang diri, seharusnya  mereka  berjaga - jaga serta  ikut  berdoa  namun  mereka  lengah dan tertidur pulas.

Bangunlah hubungan yang intim dengan Bapa sorgawi secara kontinyu, agar kita tidak terlena ataupun lengah atau meninggalkan Dia bahkan menyangkal-Nya 

Jesus is Lord

Kunjungi //rdhkrikhoff.wordpress.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar