Demikianlah tinggal
ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di
antaranya ialah kasih.
( 1 Korintus 13:13 )
Vivien Thomas adalah seorang pemuda berkulit hitam. Vivien
sesungguhnya berkeinginan menjadi dokter. Pada tahun 1930, ia berhenti dari
pekerjaan sebagai tukang kayu dan ia bekerja sebagai pembersih laboratorium.
Dalam laboratorium itu, ia sering membaca buku-buku kedokteran. Mungkin karena
pernah menjadi tukang kayu, vivien juga sangat terampil menggunakan alat bedah.
Ia kemudian direkrut menjadi asisten Dr.Alfred Blalock, kepala periset di
laboratorium itu. Ketika tahun 1947 Dr. Blalock pindah ke rumah sakit Johns Hopkins
University, Vivien pun
dibawa serta.
Di rumah sakit , mereka berdua berhasil menemukan metode dan
melakukan bedah jantung pada manusia untuk pertama kalinya.
Namun Vivien
mengalami diskriminasi. Pada masa itu rasisme masih sangat kental
Hanya karena berkulit hitam, Vivien diklasifikasikan sebagai
pekerja kelas tiga.
Vivien bukan hanya tidak dihargai, tetapi juga seolah tidak
diakui bahwa termasuk team Dr. Blalock. Namun setelah 40 tahun mengabdi, Vivien
Thomas kemudian dianugerahi doctor kehormatan oleh Johns Hopkins
University.
Dalam
banyak pengalaman, jika kita bekerja oleh pamrih memang acapkali menuai
kekecewaan sebab tidak selalu kebaikan
kita dihargai orang.
Alkitab mengajarkan ketulusan KASIH dalam bekerja atau
berkarya sebagai motif tertinggi.
Apakah dalam setiap kita berkarya , kita selalu mempertanyakan
ketulusan ?
Jesus is Lord
Kunjungi // rdkrikhoff.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar